Senin, 05 Oktober 2009

Telnet

TELNET

Protokol Telnet pertama kali diperkenalkan oleh Postel di tahun 1980. Dalam RFC 764, sebagaimana dituliskan oleh seseorang bernama Postel. Sebagaimana yang saya sebutkan pada ulasan “Penjelasan TCP/IP”, Telnet tergolong unik yang dirancang dengan mengecualikan pencatatan rlogin. Telnet dirancang untuk memungkinkan seorang user log in ke mesin lain dan mengeksekusi perintah disana. Telnet (seperti halnya rlogin) bekerja seperti halnya antara anda pada konsol mesin remote tersebut, seolah-olah anda secara fisik berada di depan mesin remote tersebut, menyalakan, dan mulai bekerja.

CATATAN: Pengguna PC bisa membayangkan hal yang sama dengan software PCAnywhere atau CloseUp. Program ini memungkinkan anda login secara remote ke PC lainnya dan mengeksekusi perintah pada C: prompt mesin remote tersebut (atau bahkan mengeksekusi perintah pada Windows, menyediakan anda koneksi berkecepatan tinggi untuk mengirimkan data grafis melalui kabel).

Virtual Terminal

Keajaiban dibalik Telnet berupa pemalsuan suatu koneksi terminal ASCII diantara dua mesin yang berjauhan satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa terjadi dengan menggunakan sebuah virtual terminal sebagaimana yang dijelaskan oleh Postel (dikutip dari RFC 854 ).

Saat suatu koneksi telnet pertama kali terjadi, setiap ujungnya menganggap asli dan terhenti pada sebuah “Network Virtual Terminal” atau NVT. Sebuah NVT merupakan perangkat imajiner yang menyediakan sebuah standar, network-wide, perantara yang menggambarkan suatu terminal sebenarnya… Network Virtual Terminal (NVT) merupakan perangkat karakter dua arah. NVT memiliki sebuah printer dan keyboard. Printer tersebut merespon data yang masuk dan keyboard menghasilkan data keluaran yang dikirim melalui koneksi Telnet tersebut dan, jika “echo” merupakan hal yang diinginkan, sama halnya dengan printer NVT. Echo tidak diharapkan untuk melintasi jaringan tersebut (meski, opsi tersebut ada untuk mengaktifkan suatu mode operasi “remote” echo, tidak diperlukan host (untuk mengimplementasikan opsi ini). Code tersebut di set berupa 7-bit USASCII dalam suatu 8-bit, kecuali jika telah dimodifikasi. Konversi kode apapun dan pertimbangan waktu merupakan masalah lokal dan tidak berpengaruh pada NVT tersebut.

Sebuah virtual terminal sama halnya dengan (atau mirip dengan) koneksi kabel serial antara dua mesin. Sebagai contoh, anda dapat mensimulasikan sesuatu yang mirip dengannya ke sebuah sesi Telnet dengan tanpa uncommenting instruksi respawn pada file inittab di sistem Linux (dan sebagian besar sistem UNIX) atau dengan mendiskoneksikan keyboard dan monitor pada sebuah SPARC dan menghubungkan terminal VT200 kedalam serial A atau B. Pertama, sebuah login: prompt akan ditampilkan. Yang kedua, seluruh pesan proses boot merupakan echo ke terminal yang terhubung dan berakhir, sebuah boot prompt ditampilkan (atau mungkin, jika disk drive SCSI ditentukan sebagai boot device pada PROM, mesin tersebut akan melakukan boot dan menampilkan login: prompt).

Oleh karena itu, koneksi berbasis Telnet merupakan apa yang disebut dengan koneksi bare-bone. Anda dapat memperhatikan bahwa jika anda menggunakan terminal VT220 sebagai puncak pada SPARC anda, saat terjadi proses boot, logo Sun yang keren tersebut tidak akan tercetak berwarna, tidak ada tampilan grafis yang bagus yang terlihat. Telnet dan sesi terminal benar-benar berbasiskan teks. Sebagai tambahan, koneksi telnet tidak memiliki fasilitas untuk menginterpretasikan bahasa berorientasi-tampilan seperti HTML tanpa bantuan sebuah browser berbasis teks seperti Lynx. Oleh sebab itu, memanggil suatu halaman Web melalui Telnet tidak akan menampilkan gambar atau teks yang berbentuk indah; hanya merupakan source dokumen tersebut (terkecuali bisa, anda login via telnet dan kemudian menggunakan Lynx).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar